Friday, May 10, 2013

Wawancara dengan Beberapa Pedagang di Pasar Umbul - Pilang


Pedagang Gorengan
1. Identitas
  • Lokasi                         : Pasar Umbul - Pilang ( Jl. Soekarno-Hatta )
  • Nama pedagang          : Lilik (33 tahun)
  • Jenis dagangan            : Gorengan ( molen dan onde-onde )
2. Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, diketahui bahwa pedagang gorengan (molen dan onde-onde) ini menggunakan minyak goreng dengan sekali pakai, yang dalam satu harinya dari pukul 06.00-09.00 menghabiskan 1,5 kg minyak goreng. Setelah itu, minyak tidak dipakai untuk menggoreng lagi.
Adonan molen dan onde-ondenya pun tidak mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan, tetapi menggunakan 100% gula asli. Penghasilan yang diperoleh oleh Bu Lilik dari hasil penjualannya ini, yakni 1,5 juta perbulannya.

Pedagang Ayam
1. Identitas
  • Lokasi                         : Pasar Umbul - Pilang ( Jl. Soekarno-Hatta )
  • Jenis dagangan            : Ayam
2. Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, diketahui bahwa pedagang ayam memotong ayam jualannya sendiri di pabrik. Ayam-ayam dagangannya itu biasanya dipotong pukul 3 pagi (Subuh). Biasanya, beliau memotong ayam sebanyak 30 kg. Penghasilan tiap harinya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya, meskipun ayam dagangannya tidak selalu habis setiap harinya.


Lampiran

























Sunday, April 28, 2013

Sebuah Kisah


Akhiri….
Jika aku t’lah buatmu murka…
Menggores luka yang t’lah menganga…
Melukis titik amarah pada setiap kesabaran…

Kata mereka…
Cinta yang sempurna, ialah cinta...
Cinta yang menutupi kelemahan dengan kelebihannya…
Menonjolkan kelebihan dengan setiap kekurangannya…

Sadar….
Aku tak pernah buat mu sempurna…
Sempurna dengan kekurangan ku…
Sempurna dengan kelemahan ku...
Karena aku sama sekali tak memiliki kelebihan itu…
Yang ku miliki hanya “hama”….
Yang tak dapat lagi terusir pergi….
Yang hanya dapat menyamakan nyawaku,
Dengan padi yang merunduk lelah…

Tak lagi ku tahu, karna tak lagi mau aku tahu….
Tak ingin lagi ku dengarkan gula manis yang kau beri…
Indra suci ini tak mau lagi kau jejali dengan “jamu” kepahitan indra mu…

Janji…
Yang tersisah hanya tinggal janji dalam khayal imajinasi….
Entah aku sanggup atau tidak…
Namun aku harus tetap terima…
Nyatanya engkau t’lah memiliki bulan yang lain…
Bulan itu…
Bundar dengan sempurna berwujudkan purnama…
Purnama yang indah…
Seindah padi yang sehat tegak tanpa “hama”…

Tuhan….
Kini ku hanya dapat diam dalam sendu ku…
Bermunajat dalam setiap do’a ku…
Kini semua ada di tangan_Mu…
Ku sadari…
Hanya Diri_Mu penguasa hati setiap manusia….

Akhir Kebersamaan


Hampa….
Dalam kesendirian, hanya sedih yang ku rasa
Dalam renungan, rindu dendam memberontak dalam nyawa
Memohon rasa iba
Untuk bertemu dan membelai raut paras indahnya

Kesendirian….
Dalam khayalan aku menatapnya
Menatap dalam pada indranya
Dengan secerca harapan, akan keberdaan ku
Dalam indra batin sucinya

Tuhan….
Adakah aku dalam dirinya?
Adakah aku dalam hatinya?
Dan adakah aku dalam akalnya?

Aku menyerah, Tuhan!
Rindu ini semakin menjemu
Indra suci ku semakin pilu
Semuanya seakan hanya bayang nan semu

Kini, sandiwara t’lah usai
Hiruk pikuknya hilang diterpa badai
Dan kini, kebersamaan mu t’lah usai
Tamat, tamat, dan tamat
Babak kesunyian hidup pun kembali di mulai

Saat Perpisahan


Gelisah….
Hati tak terbendung sedih…
Setiap hari… setiap waktu…
Dan disetiap detik…
Hanya bayangmu yang menghiasi khayalku…
Fajar hati mu yang dulu menyinari sanubari ku…
Kini bagaikan awan kelabu yang meredupkan segenap jiwa ku…
Kasih…
Hatiku luluh lantah mendengarkan itu…
Mendengar kau tak lagi terpaut dalam hatiku…
Dan janji mu tak lagi terpatri dalam jiwa mu…
Tuhan…
Dia t’lah lupa akan ku…
Entah tak tahu lagi apa aksara yang harus terucap…
Hanya dapat membatin dan menjerit sendu dalam hati….
Allah…
Ku akui aku munafik…
Aku hanya memujamu disaat aku butuh…
Namun kini, benar mataku seakan terpajam…
Menikmati ajal yang kian singkat menyayat tajam…
Dalam detik-detik akhir ini…
Aku hanya menginginkan mu…
Inginkan mu selalu disisiku…
Sebelum berpindahnya alam ku…