Akhiri….
Jika aku t’lah buatmu murka…
Menggores luka yang t’lah menganga…
Melukis titik amarah pada setiap
kesabaran…
Kata mereka…
Cinta yang sempurna, ialah cinta...
Cinta yang menutupi kelemahan dengan
kelebihannya…
Menonjolkan kelebihan dengan setiap
kekurangannya…
Sadar….
Aku tak pernah buat mu sempurna…
Sempurna dengan kekurangan ku…
Sempurna dengan kelemahan ku...
Karena aku sama sekali tak memiliki
kelebihan itu…
Yang ku miliki hanya “hama”….
Yang tak dapat lagi terusir pergi….
Yang hanya dapat menyamakan nyawaku,
Dengan padi yang merunduk lelah…
Tak lagi ku tahu, karna tak lagi mau aku
tahu….
Tak ingin lagi ku dengarkan gula manis
yang kau beri…
Indra suci ini tak mau lagi kau jejali
dengan “jamu” kepahitan indra mu…
Janji…
Yang tersisah hanya tinggal janji dalam
khayal imajinasi….
Entah aku sanggup atau tidak…
Namun aku harus tetap terima…
Nyatanya engkau t’lah memiliki bulan
yang lain…
Bulan itu…
Bundar dengan sempurna berwujudkan
purnama…
Purnama yang indah…
Seindah padi yang sehat tegak tanpa “hama”…
Tuhan….
Kini ku hanya dapat diam dalam sendu ku…
Bermunajat dalam setiap do’a ku…
Kini semua ada di tangan_Mu…
Ku sadari…
Hanya Diri_Mu penguasa hati setiap
manusia….