Latar Belakang
Desa
Wonokerto berada di lereng gunung bromo dengan wilayah geografi dataran tinggi,
dengan tebing-tebing terjal dan suhu rendah hingga sering kali berkabut.
Wilayah ini sangat cocok untuk budidaya sayuran (seperti bawang dan kentang)
dan buah-buahan (seperti strawberry). Tanaman seperti strawberry di tanam
masyarakat di dalam polybag dan biasanya di biarkan tumbuh di pekarangan rumah
mereka.
Pada
umumnya budidaya strawberry di Wonokerto mengandalkan dengan tadah hujan dan
disiram sendiri.
Pada
kesempatan ini, kelompok kami akan mengulas sedikit tentang Budidaya strawberry
di desa Wonokerto ini.
Pembahasan
1.
Pembibitan
-
Proses pembibitan
dilakukan dengan cara bakal akarnya digunting lalu ditanam di tanah.
-
Bibit diperoleh dengan
cara membeli benih terlebih dahulu di toko pertanian.
2.
Proses
pengolahan lahan hingga siap ditanami
-
Lahan penanaman
strawberry umumnya dengan polybag yang di isi dengan tanah dan pupuk kandang
(1:1).
3.
Irigasi
-
Sumber air yang
digunakan dalam irigasi melalui air hujan dan juga air kran yang ada di rumah
masing-masing.
- Irigasi di turunkan saat turun hujan, apabila musim kemarau di siram dengan air kran yang ada di rumah masing-masing.
- Irigasi di turunkan saat turun hujan, apabila musim kemarau di siram dengan air kran yang ada di rumah masing-masing.
4.
Pemupukan
-
Pupuk yang digunakan
yaitu jenis pupuk kandang dan “mes”.
-
Pemupukan dilakukan
sesudah ditanami.
5.
Pemberantas
hama
-
Jenis penyakit (hama)
yang menyerang tumbuhan itu adalah “Mumu”, hewan kecil ini biasanya menyerang
pada bagian daunnya.
-
Cara pemberantasan hama
ini yaitu diberikan pestisida dosban dan kandasil di semprotkan.
6.
Pemanenan
dan pasca panen
-
Usia tanaman saat
dipanen adalah setelah 15 hari.
-
Cara memanennya yaitu
dipilih buah yang sudah matang, kemudian digunting bagian ujung buah (dekat
dengan kelopak atau daun pada buah).
-
Pengolahan lahan
setelah dipanen sama seperti langka sebelumnya. Sediakan polybag, isi dengan
tanah dan pupuk kemudian tanamkan bibitnya.